JAKARTA - Pelaksanaan pencoblosan Pemilukada DKI Jakarta akan dilakukan pada Rabu 11 Juli mendatang. Banyak yang menganggap hal ini akan berpengaruh dengan menurunnya jumlah suara bagi para calon gubernur.
Pengamat Politik AS Hikam mengatakan, pemilihan yang dilakukan di hari kerja ini tentu akan berpengaruh dengan lumbung suara calon gubernur.
Selain itu, dia mengatakan, hari pencoblosan yang bertepatan dengan hari kerja itu juga termasuk rawan meningkatkan golput alias golongan yang tidak memilih. Malah menurutnya, tidak hanya golput, permainan suara juga bisa dilakukan mengingat banyaknya golput tadi.
"Tentu berpengaruh, bukan hanya suara yang hilang. Tapi malah bisa terjadi penggelembungan. Dan yang saya herankan kok diototkan sekali dilakukan pencoblosan di hari yang tidak libur," katanya saat dihubungi Okezone, Sabtu (7/7/2012) malam.
Namun, baginya, data pemilih yang ada ini sangat mudah dimanipulasi. Selain masalah hari pencoblosan yang tidak libur, juga masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak karuan.
"Pemilu DKI kali ini memang penuh permasalahan, misalnya DPT dan hari pencoblosan tadi," katanya.
Sementara itu, Ketua Pokja Pencalonan DKI Jakarta, Jamaluddn F Hasyim mengatakan, pemilihan waktu pencoblosan dilakukan di hari kerja supaya partisipasi masyarakat lebih tinggi ketimbang memilih di hari libur. Dengan sosialisasi yang tinggi, membuat optimis KPU bahwa calon pemilih juga akan ikut dalam pelaksanaan pilkada ini.
(Rizka Diputra)