Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lalui Jembatan Reot di Sungai Deras demi Bersekolah

Budi Sunandar , Jurnalis-Jum'at, 31 Agustus 2012 |11:41 WIB
Lalui Jembatan Reot di Sungai Deras demi Bersekolah
Seorang anak melintasi jembatan kritis di Kampung Lubuk Perahu (foto: Budi S/ Sindo TV)
A
A
A

PADANG - Berjuang melawan maut menuju sekolah dipertunjukkan anak-anak Kampung Lubuk Perahu, Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Setiap hari, mereka meniti jembatan gantung tak layak pakai yang di bawahnya mengalir air sungai yang sangat deras.
 
Bertemankan gemericik air dan sahutan kicauan burung, anak-anak berangkat sekira pukul 06.00 WIB. Untuk mencapai sekolah, mereka harus melewati jembatan gantung yang hanya tersisa kawat besi dan sebilah papan lapuk yang kondisinya sudah memperihatinkan. Rusak.

Itulah yang dialami Lusia dan kawan-kawannya. Mau tak mau, siswa kelas 6 sekolah dasar ini harus menyeberangi jembatan. Jika sedang turun hujan, gadis kecil yang biasa disapa Cia itu, bersama teman-temannya, tidak lagi meniti di atas papan, melainkan besi penopang jembatan sambil berpegangan besi lainnya.

Dia sendiri mengaku takut, namun harus dilalui demi mencapai cita-citanya menjadi seorang guru. “Cita-cita saya ingin menjadi seorang guru. Saya ingin sekolah SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Saya takut lewat jembatan karena besinya licin,” aku Cia.

Sebenarnya, selain melewati jembatan ‘kritis’ itu, ada jalur alternatif untuk bisa sampai di sekolah. Namun, arus sungai yang dilewati begitu deras. Terlebih jika turun hujan seperti sekarang, jalur itu tidak bisa dilalui karena air meninggi. “Pastinya kami cemas, tapi tidak ada cara lain untuk tiba di sekolah,” kata Zaid, satu orangtua anak-anak.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement