JAKARTA - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrianus Meliala menilai setiap Polri perlu diberikan asuransi kesehatan maupun jiwa terkait dengan banyaknya penembakan yang sasarannya kepada anggota polisi.
Menurutnya keterangan dari beberapa anggota Polri menyebutkan hingga saat ini Korps Kepolisian belum memiliki asuransi kesehatan dan jiwa untuk membackup setiap anggotnya jika terjadi sesuatu.
"Polri perlu memberikan proteksi baru tentang kesehatan dan jiwa anggotanya, karena resiko setiap anggotanya sangat tinggi," kata Andrianus, saat berbincang dengan Okezone, Jumat (1/9/2012).
Asuransi yang ada di Korps Kepolisian, kata dia, saat ini tidak akuntabel. Pasalnya, setiap bulan anggotanya hanya dipotong gajinya tanpa diketahui kegunaan pemotongan tersebut.
"Pemotongan gaji masih seperti jaman Orba, dipotong namun tidak jelas kegunaannya untuk apa," tuturnya.
Andrianus menuturkan untuk membuktikan adanya asuransi di tubuh Polri, mereka harus membuktikan dengan laporan keuangan yang ada. "Kegunaan asuransi semata-mata untuk memberikan jaminan kepada keluarga anggota polisi jika terjadi sesuatu," imbuhnya.
Seperti diketahui, aksi penembakan yang terjadi di Kota Solo terhadap anggota kepolisian membuat beberapa anggotanya terluka dan tewas. Bahkan terakhir saat vaku tembak ketika Densus 88 mencoba menangkap pelaku aksi teror mengakibatkan Bripda Suherman tewas. (ctr).
(Ahmad Dani)