JAYAPURA - Rombongan Kapolda Papua sudah tiba di Mapolsek Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Papua, pagi tadi, setelah menempuh perjalanan darat dari Wamena, Rabu, 28 November sore kemarin.
Mapolsek Pirime diserang kelompok bersenjata pada Selasa, 27 November pagi. Tiga polisi tewas, satu di antaranya Kapolsek Pirime.
Perjalanan darat dari Wamena ke Lany Jaya normalnya ditempuh dalam empat sampai lima jam. Namun rombongan diserang kelompok sipil bersenjata api di Indawa, Distrik Makki, Kabupaten Jawa Wijaya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Kapendam XVII/Cendrawasih, rombongan Kapolda Papua, Brigjen Pol Tito Karnavian, dan Asintel Kodam XVII/Cendrawasih diserang sekira pukul 17.00 WIT.
Saat itu, rombongan Kapolda berhenti di jalan saat akan memasuki Distrik Tiom, Kabupaten Lany Jaya. Ada sekelompk masyarakat sipil yang dicurigai membawa senjata api.
Petugas Gegana Brimob Polda Papua yang berada di truk paling depan pun turun untuk memeriksa kelompok sipil tersebut, namun mereka ditembaki. Seketika itu, personel Brimob yang berada di truk kedua juga turun untuk mengamankan lokasi. Terjadi kontak tembak selama sekira dua jam.
Berdasarkan laporan, kelompok penyerang berjumlah 20 orang dan membawa enam pucuk senjata dari berbagai jenis.
Mereka berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah Balingga. Dipastikan, tidak ada korban dari pihak kepolisian dan TNI, sedangkan dari pihak penyerang belum diketahui karena mereka langsung melarikan diri.
Rombongan Kapolda kemudian bermalam di Tiom karena tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan ke Pirime mengingat kondisi sudah gelap.
Sementara itu, Humas Polda Papua menyatakan Kapolda akan kembali ke Wamena tidak melalui
jalur darat. Setelah mengunjungi lokasi penembakan di Mapolsek Pirime, Kapolda akan berangkat ke Wamena menggunakan jasa penerbangan. Dari Wamena, Kapolda akan kembali ke Jayapura. Hal ini dilakukan mengingat kondisi keamanan di darat sangat riskan.
Ditambahkan, pagi tadi sudah diberangkatkan satu SSK pasukan gabungan ke Pirime untuk menambah kekuatan pengamanan.
(Anton Suhartono)