Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

'Copot Ruhut, Anas Mirip Anak TK'

Bagus Santosa , Jurnalis-Sabtu, 15 Desember 2012 |06:06 WIB
'Copot Ruhut, Anas Mirip Anak TK'
Anas Urbaningrum
A
A
A

JAKARTA- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah, menilai pencopotan Ruhut Sitompul dari jabatannya sebagai Ketua Divisi Kominfo DPP Partai Demokrat dianggap sebagai langkah kekanak-kanakan. Pencopotan tersebut bukanlah menyelesaikan masalah, tapi justru akan menambah persoalan di internal partai berlambang bintang mercy itu.

“Pemecatan ini salah sekali, Anas blunder, Anas kekanak-kanakan kayak anak TK (Taman Kanak-Kanak). Ini bukan menyelesaikan masalah tapi sama saja menyiram siram api dengan bensin,” kata Iberamsjah saat dihubungi okezone, Jumat (14/12/2012) malam.
 
Dia mengatakan, tujuan Ruhut melontarkan pernyataan kontroversial seperti perrnyataan soal permintaan agar Anas mundur  dari jabatan Ketua Umum tentunya dilatari keinginan Ruhut agar Partai Demokrat kembali bangkit dari keterpurukannya.  “Ruhut, dia kan berpikir jernih karena memang elektabilitas Demokrat turun karena ada beberapa oknum Demokrat yang terlibat dalam kasus hambalang. Harusnya Anas bukan pecat Ruhut, jangan ada pemecatan, itu kan menambah kisruh internal partai, tentunya partai jadi goyang,” katanya.
 
Karena itu, kata Iberamsjah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Demokrat, harus turun langsung untuk menyelesaikan kisruh ini.

 "SBY harus segera turun tangan selamatkan Demokrat. Orang-orang yang terindikasi korupsi itu harus dinonaktifkan, buat ikon partai menjadi bersih. Masalahnya, apa dia berani untuk membersihkan itu. Kalau tidak berani, 2014 dia akan hancur, kan banyak anggotanya yang terindikasi korupsi. Solusinya, SBY harus rangkul semua, jadi tidak perlu ada konflik, seperti pecat-memecat seperti ini,” jelasnya.

(Stefanus Yugo Hindarto)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement