HUT ke-67, Polri Harus Menjadi Penegak Keadilan

JAKARTA - Hari ini, Polri merayakan hari jadinya yang ke-67. Di usia yang sudah tidak muda lagi banyak harapan kepada lembaga penegak hukum di Indonesia tersebut.
 
Salah satunya datang dari anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati mengatakan, Polri harus berubah yang tadinya hanya penegak hukum harus menjadi penegak keadilan.
 
"Polri dewasa ini sangat diharapkan dan diandalkan dalam mengawal wilayah keamanan bangsa dan negara ini. Tentunya menghadapi berbagai potensi gangguan serta ancaman yang variablenya semakin banyak, Polri harus juga berperan sebagai social engineering, tak hanya hukum yang harus dinamis dan berkembang, namun juga aparaturnya. Oleh sebab itu menjadi sangat logis jika sebagai ujung tombak criminal justice system, polisi pun harus berubah," kata Nuning sapaan akrab Susaningtyas, melalui rilis yang diterima, Minggu (30/6/2013).
 
Dikatakannya, gagasan Polri menjadi penegak keadilan memang merupakan manifestasi dari peran hukum, alat sekaligus perangkat social engineering.
 
"Tuntutan akan transformasi peran Polri di usia yang ke-67 ini sebagai bagian dari social engineering memang tak dapat dihindari. Ditengah maraknya kasus yang ada dalam tubuh Polri,menuntut pembenahan segera guna menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat. Martabat Polri tentu sangat dipertaruhkan," ujarnya.
 
Lebih lanjut, politikus Partai Hanura ini berharap di usia Polri yang sudah matang ini, transformasi atau revitalisasi peran sebagai penegak keadilan memang suatu keharusan.
 
"Polisi sebagai penegak keadilan harus menjadi agenda Polri saat memasuki usia 67 tahun ini. Hal ini sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat agar Polri terus berubah dan tumbuh menjadi malaikat keadilan bagi masyarakat. Dirgahayu HUT ke 67 Polri," tambahnya.

(Catur Nugroho Saputra)