Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rampok Nasabah Bank, Caleg PPP Dipecat

Era Neizma Wedya , Jurnalis-Jum'at, 29 November 2013 |21:00 WIB
Rampok Nasabah Bank, Caleg PPP Dipecat
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

MUSI RAWAS - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Mura, angkat bicara soal tertangkapnya Indra Kusuma (46) dalam kasus perampokan di Tuban, Jatim, Rabu 27 November.
 
Partai berlambang Ka'bah itu langsung menggelar rapat pleno dan langsung memutuskan memecat Indra sebagai caleg PPP untuk daerah pemilihan IV wilayah Kecamatan Tugumulyo, STL Ulu Terawas dan Selangit.
 
"Ini merupakan tamparan bagi partai kita. Partai mengambil langkah awal dengan memutuskan memecat Indra Kusuma dari keanggotaan PPP. Dan kita tidak akan membelanya," ungkap Wakil Ketua DPW PPP Sumsel, Muhammad Thahir, Jumat (29/11/2013).
 
Thahir menjelaskan, Indra baru bergabung dengan PPP Kabupaten Mura saat menjelang pendaftaran caleg. "Baru bergabung menjelang pendaftaran. Ke depan, kita harapkan pimpinan cabang setiap tingkatan harus selektif," tegasnya.
 
Dia juga mengaku sudah ditelepon langsung oleh Ketua DPW PPP Jatim yang menanyakan perihal status Indra selaku caleg PPP di Kabupaten Mura. "Saya katakan memang benar dia caleg PPP dan anggota kita," ujarnya.
 
Atas kasus tersebut, dia mengimbau kepada para caleg PPP untuk bisa menjaga citra di masyarakat.
 
Dihubungi terpisah, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mura, Nailul Azmi membenarkan adanya caleg yang terdaftar dari PPP Kabupaten Mura bernama Indra Kusuma (37). Dia tercatat sebagai daftar calon tetap (DCT) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mura tahun 2014 dapil IV yakni wilayah Kecamatan Tugumulyo, STL Ulu Terawas dan Selangit.
 
"Dia tercatat sebagai calon tetap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mura dalam pemilihan umum tahun 2014 untuk dapil wilayah Tugumulyo, Kabupaten Mura dengan nomor urut dua. Di mana penetapannya oleh KPU pada 21 Agustus 2013 lalu," ungkap Nail.
 
Pihaknya sejauh ini belum dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait langkah apa yang akan diambil setelah ditangkapnya Indra dalam kasus aksi perampokan nasabah bank antarkota yang berhasil dibekuk Satreskrim Polres Tuban, Jawa Timur.
 
"Kita sudah menerima informasi itu, tapi untuk teknisnya, kita belum tahu seperti apa. Yang pasti KPU Mura akan menggelar rapat pleno, baru setelah itu mengajukan hasil pleno tersebut ke KPU Sumsel," ungkapnya.
 
Ditempat lain, Kapolres Mura, AKBP Chaidir mengatakan, pihaknya juga sudah menerima informasi terkait penangkapan Indra yang merupakan otak kawanan perampok di wilayah Tuban, Jatim. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Tuban guna melakukan pengembangan atas kasus tersebut.
 
"Kita terbuka untuk memberikan data atau link terkait adanya dugaan aksi kejahatan yang dilakukan pelaku di wilayah Mura. Tapi kita masih akan melakukan kroscek riwayat data yang bersangkutan," jelasnya.
 
Sementara itu, berdasarkan pantauan di rumah tersangka di Dusun II, Desa Triwikaton, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura terlihat sepi dan tidak banyak aktivitas. Di rumah bercat hijau itu terdapat usaha galon, bilyard dan warnet yang sudah dijalankan keluarga Indra sejak lama. Bahkan warga dan tetangga sekitar sudah mengetahui tertangkapnya Indra dalam kasus perampokan di Tuban, Jatim.
 
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan sosok Indra sudah tidak asing lagi dikalangan warga sekitar. Apalagi dari informasi, Indra sudah lama bermain di dunia kejahatan.
 
Di lingkungan sekitar pemukiman ia dikenal sosok yang supel dan dikenal masyarakat. Terlebih sebelum menjadi caleg. Indra mengikuti pencalonan sebagai kades Desa Triwikaton belum lama ini, meskipun akhirnya tersangka kalah. "Dia kalah waktu nyalon kades tujuh bulan kemarin," kata dia.
 
Indra juga dikenal ramah dan sering bersosialisasi kepada warga sekitar tempatnya tinggal. Ayah dua putra itu juga sempat berucap di masyarakat untuk tobat terjun di dunia kriminalitas.
 
Seminggu sebelum Indra tertangkap, tersangka pernah mengatakan akan merampok ke Singapura karena butuh uang untuk modal nyaleg. Namun, teman-temannya sudah ada yang diringkus dan tewas ditembak, sehingga tersangka merampok di level pulau Jawa untuk modal nyaleg.
 
"Akhirnya tersangka berangkat untuk melancarkan aksinya di Pulau Jawa. Belum berhasil akhirnya ditangkap aparat kepolisian," pungkasnya.

(Susi Fatimah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement