MANDALAY - Ratusan warga Myanmar mengancam untuk membunuh warga Muslim di Mandalay. Hal ini dikhawatirkan dapat membuka peluang kerusuhan baru antara warga Myanmar.
Sebelumnya dua orang dilaporkan tewas dalam kekerasan komunal yang terjadi pekan ini. Sementara ancaman terbaru tersebut dilontarkan oleh warga yang menggunakan motor dan berkendara di sekitar Mandalay.
Sekira 300 orang warga mengelilingi kota terbesar kedua di Myanmar tersebut. Sebagian besar dari mereka membawa pisau, tongkat kayu dan bambu. Demikian diberitakan Reuters, Sabtu (5/7/2014).
Mereka mengancam akan menghabisi setiap Muslim yang berada di Mandalay. Padahal sebelumnya pihak berwenang Mandalay sudah melakukan jam malam guna mencegah kerusuhan.
Pihak berwenang Myanmar menerapkan jam malam pada Kamis 3 Juli 2014. Hal tersebut dilakukan setelah terjadinya serangan terhadap warga minoritas Muslim yang menewaskan dua orang dan 14 orang lainnya terluka sejak Selasa 1 Juli 2014.
Pemerintah Daerah Mandalay memaparkan detail serangan yang terjadi pada website resmi mereka. Detail tersebut menunjukkan imbas dari kerusuhan dan menyatakan sekira 50 orang terlibat dalam kejadian ini, termasuk sekira 20 biksu.
Menurut Kepala Daerah Mandalay Ye Myint, empat orang dilaporkan ditangkap dalam penyerangan tersebut. Sementara pemilik toko mulai membuka tempat usaha mereka yang diserang oleh warga Myanmar.
(Fajar Nugraha)