JAKARTA – Rencana penggusuran kawasan lokalisasi Kalijodo kembali diwacanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada 2016 ini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bahkan siap menggempur kawasan yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara, dengan menggunakan tank apabila masyarakat terus melawan. Sebenarnya, sejak kapankah kawasan Kalijodo ini menjadi kawasan prostitusi?
Sejarawan Universitas Indonesia (UI), JJ Rizal menjelaskan, pada 1950-an kawasan Kalijodo awalnya merupakan tempat rekreasi bagi muda-mudi Kota Jakarta. Ini merupakan tempat hangout yang paling terkenal saat itu. Muda-mudi saling bertemu demi menemukan jodohnya hingga akhirnya kawasan ini dinamakan Kalijodo.
"Daerah itu sangat tersohor saat sekira tahun 1950-an. Dari hangout, saling ketemu, dan kepincut akhirnya banyak dari mereka jadi pasangan karena itu disebut Kalijodo," ujar Rizal saat berbincang dengan Okezone, Kamis (11/2/2016).
Namun, sekira tahun 1970-an, citra Kalijodo menjadi negatif saat tempat itu berubah menjadi lokalisasi prostitusi. Perubahan ini menyusul tercemarnya lingkungan di kali tersebut sehingga kawasan yang dahulu menjadi tempat untuk mencari jodoh, malah berubah menjadi tempat untuk mencari selingkuhan.
"Nah, lenyapnya itu berbarengan dengan rusak dan tercemarnya kali itu, bukan cari jodoh malah jadi tempat cari selingkuhan," kata Rizal.