Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Uang Tebusan ABK Malaysia "Disunat", Abu Sayyaf Marah Besar

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Senin, 20 Juni 2016 |16:32 WIB
Uang Tebusan ABK Malaysia
Kelompok militan Abu Sayyaf marah besar karena uang tebusan mereka "disunat" (Foto: Asian Correspondent)
A
A
A

MANILA – Para pelaut Malaysia yang ditawan kelompok militan Abu Sayyaf telah berhasil dibebaskan. Mereka kini sudah berada di negaranya. Otoritas Negeri Jiran, terutama kepala polisi di Raja Malaysia, Khalid Abu Bakar sempat menolak kabar adanya uang tebusan dalam pembebasan.

Namun fakta baru terungkap, Otoritas Malaysia ternyata memang membayar uang tebusan untuk membebaskan warganya. Akan tetapi, kelompok militan Abu Sayyaf hanya menerima dua pertiga dari jumlah uang tebusan yang mereka minta.

Menurut harian Manila Times, kelompok militan itu hanya menerima USD2,1 juta (setara Rp1,9 miliar) dari tuntutan sebesar USD3 juta (setara Rp2,6 miliar). Mau tidak mau, berembus kabar terjadi kolusi yang melibatkan otoritas Malaysia dan Filipina yang mungkin saja memotong uang tebusan tersebut.

Dua pejabat tinggi Filipina membenarkan bahwa Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, telah membayar uang senilai USD3 juta untuk membebaskan empat warganya yang ditahan. “Sekarang itu (uang tebusan) menjadi isu panas di Malaysia. Namun, itu belum menjadi berita besar media-media Filipina,” ujar pejabat yang tidak diketahui namanya itu, seperti dimuat Asian Correspondent, Senin (20/6/2016).

“Kami mendapat laporan Abu Sayyaf marah besar setelah tahu dari laporan media bahwa uang yang sebenarnya dibayar sebesar USD3 juta, tetapi yang mereka terima hanya sebesar USD2,1 juta. Pertanyaannya, ke mana uang itu pergi?” sambung pejabat tersebut. Uang tebusan tersebut diyakini diserahkan satuan khusus Kepolisian Malaysia kepada pejabat lokal di Sulu, Filipina sebagai perantara dengan kelompok militan Abu Sayyaf.

Padahal, Ahmad Zahid pekan lalu membantah uang tebusan tersebut. Ia malah menyebut uang tersebut disumbangkan kepada sejumlah organisasi non-pemerintah (NGO) yang tidak memiliki hubungan dengan kelompok militan tersebut. Sementara Khalid Abu Bakar menolak kabar satuan khusus membayarkan uang tersebut. Ia menyebut uang tebusan dibayarkan pihak keluarga lewat perantaraan pihak ketiga kepada para penculik.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement