KEDIRI Â - Diduga patah hati, Sri Rahayu (22) nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak Sprite dicampur 12 butir obat sakit kepala. Akibatnya, tubuh gadis manis asal Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri ini langsung sekarat.
Nyawa Sri Rayahu berhasil diselamatkan setelah seorang penjual makanan menemukan tubuhnya yang tergeletak di lokasi obyek wisata Goa Selomangleng Kediri. Saat itu Gunawan (28) pedagang makanan yang biasa mangkal di obyek wisata itu tengah berkeliling mencari pembeli. Ketika melintas di sebuah tempat yang agak sepi, ia melihat tubuh korban tengah tertidur.
"Semula saya menduga ia terlelap tidur. Namun kedua tangannya terlihat menggantung lemas," ujar Gunawan Jumat pagi (4/1/2008) di RSUD Gambiran .
Saat itu pula ia memberanikan diri untuk mendekat dan mengetahui jika gadis itu tengah pingsan. Karena khawatir, ia segera melaporkan kejadian itu ke petugas keamanan obyek wisata Goa Selomangleng. Setelah berkoordinasi dengan Polsek Mojoroto, petugas segera membawa tubuh gadis malang itu ke RSUD Gambiran.
Menurut Gunawan, saat menemukan gadis itu ia tidak menjumpai seorang pun di sekitar lokasi kejadian. Namun di dekat tubuh korban terdapat kantong plastik berisi minuman berkarbonasi (Sprite) yang telah bercampur dengan obat sakit kepala. Sementara di sampingnya juga ditemukan satu tablet obat sakit kepala berisi 12 butir yang semuanya telah habis. Dugaan dicampurnya sprite dengan obat itu berdasarkan warna minuman yang telah keruh.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, sebelum menenggak minuman tersebut korban terlihat bingung dan mondar-mandir di lokasi kejadian. Dari raut mukanya terlihat kesedihan bercampur bingung. Sejumlah warga yang mencoba menanyainya juga tidak mendapat jawaban dari korban.
"Mungkin ia patah hati karena bertengkar dengan pacarnya. Sejak pagi ia mondar-mandir di sini," ujar salah seorang rekan korban yang tak mau disebutkan namanya.
Hingga kini korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Gambiran. Kapolsek Mojoroto, Iptu Hariadi enggan memberikan keterangan dengan rinci terkait peristiwa itu. Ia masih akan menunggu kesembuhan korban sebelum melakukan pemeriksaan. "Kami masih menunggu korban sadar dulu, nanti baru diketahui motifnya," ujarnya singkat.
(Fitra Iskandar)