JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendadak meninggalkan Tim Nasional Indonesia di tengah pertandingan laga prakualifikasi Piala Dunia di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Indonesia pun ditekuk 0-2 oleh kesebelasan Bahrain.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyesalkan keputusan SBY meninggalkan Timnas di sisa 10 menit babak kedua. Menurut Pramono, SBY seharusnya tetap menyaksikan perjuangan Timnas hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan.
"Seyogyanya tentunya pemain kita lebih bangga kalau ditunggui sampai selesai. Kalau saya pribadi alangkah baiknya ditungguin untuk berikan support dan semangat. Kalau enggak, jangan datang sekalian," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2011).
Politikus senior PDI Perjuangan ini punya pendapat lain soal ulah suporter Indonesia yang menyulut petasan saat pertandingan. Baginya, tindakan suporter itu semata-mata ekspresi.
"Menurut saya, lebih baik presiden tidak terlalu perlu untuk merespon apa yang menjadi kegeraman suporter kita atas kekalahan kemarin," tandasnya.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kembali menegaskan SBY kecewa karena ulah suporter yang tidak suportif. SBY juga mempertanyakan sistem pengamanan termasuk pemeriksaan saat puluhan ribu suporter masuk ke stadion.
"Presiden tidak berkenan terhadap apa yang terjadi di dalam Gelora Bung Karno semalam khususnya dari pihak suporter, karena ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa menahan diri atau katakanlah kita tidak sportif," kata Julian di Kantor Presiden hari ini.
(Carolina Christina)