JAKARTA - Raja Dangdut Rhoma Irama membantah masih memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Jokowi dan Ahok. Hal ini terkait dugaan black campaign yang dilakukan Rhoma saat musim kampanye Pilkada DKI lalu.
Menurut Rhoma, tidak pernah ada istilah berseteru dengan Jokowi-Ahok. Dia pun membantah telah menyebarkan isu SARA saat kampanye lalu, itu hanya dianggap sebuah pemelintiran isu.
"Saya tidak pernah beseteru dengan Jokowi juga Ahok. Kemarin yang terjadi itu pemelintiran isu. Bahwa Rhoma intoleran," tegas Rhoma usai menemui pimpinan MPR di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (8/1/2013).
Rhoma menambahkan, apa yang dilakukannya saat ini hanyalah untuk memenuhi kewajiban mengamalkan Alquran. Hal ini berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya Islam, sangat kondusif untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama.
"Saya katakan sebagai muslim saya harus amalkan Alquran sebagai guidance. Artinya apa? Dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Islam sangat kondusif untuk menciptakan kerukunan umat beragama. Yang dipelintir itu masalah subyektifitas beragama-nya," paparnya.
Penyanyi lagu Judi ini mengatakan, subjektifitas beragama tidak boleh dibawa ke ranah publik, karena ini sangat sensitif. Sehingga, jika terekspose bisa menjadi provokatif. "Jadi, sekali lagi sangat tidak benar kalau Islam itu intoleran," tandasnya.
(Muhammad Saifullah )