JAKARTA - Beberapa kasus bunuh diri di kalangan remaja disebabkan oleh permasalahan yang sepele. Mulai dari putus cinta, masalah akademis, broken home, hingga persoalan dengan teman sebaya.
Menurut Psikolog Rose Mini atau yang akrab disapa Bunda Romi itu, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan para remaja memilih jalan pintas bunuh diri untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka alami. Salah satunya adalah tingkat keimanan yang masih minim.
"Anak-anak yang berada pada usia remaja masih memiliki iman yang belum kuat. Pemahaman terhadap agama masih minim sehingga lebih memilih bunuh diri sebagai jalan keluar untuk masalah mereka," ungkap Bunda Romi ketika berbincang dengan Okezone melalui telepon, Kamis (25/7/2013).
Selain kondisi keimanan yang belum matang, penyebab utama lain sebagai penyebab bunuh diri di kalangan remaja adalah kurangnya pengalaman hidup. Bunda Romi menyebut, pengalaman hidup yang masih minim membuat mereka kekurangan referensi untuk mengatasi berbagai persoalan yang datang.
"Anak-anak remaja masih kurang dalam pengalaman hidup sehingga tidak punya referensi atau menemukan berbagai kemungkinan lain untuk mengatasi suatu masalah. Jadi ketika dia merasa buntu dan tidak ada orang lain yang bisa diajak bicara maka dia memilih bunuh diri sebagai jalan pintas," jelasnya.
Maka, tambahnya, bagaimana para remaja mampu mengatasi konflik yang dialami ketika tidak punya panduan dan pengalaman atas persoalan serupa? Bunda Romi mengungkap, peran keluarga maupun orang-orang terdekat penting untuk memberikan arahan.
"Kalaupun tahu cara menyelesaikan persoalan mungkin itu bukan jawaban yang tepat. Makanya perlu ada orang yang membantu. Orangtua dan orang-orang di sekelilingnya harus memberikan masukan," tutup Bunda Romi.
(Margaret Puspitarini)