TULUNGAGUNG - Dalam kunjungannya ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Cawapres Hanura, Hary Tanoesoedibjo berdialog dengan Pendeta hamba Tuhan di Ball Room, Crown Victoria Hotel, Tulungagung, siang.
Dialog ini mengambil tema 'Bersama Membangun Indonesia Menjadi Negara Maju' ini diikuti ribuan Pendeta hamba Tuhan dari berbagai Kabupaten di antaranya Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Blitar, Trenggalek dan sekitarnya.
Dalam kesempatan tersebut mengungkapkan dirinya lebih memilih istilah negara maju karena negara maju memiliki target yang jelas, yakni sebuah negara yang mampu meningkatkan pendapatan penduduknya menjadi 12 juta per bulan.
"Dengan segenap potensi yang ada, kita mampu menjadi sebuah negara maju asal pengelolaannya benar dan memang punya tujuan ke arah sana," ujarnya.
Perspektif negara maju ini menurut HT agar negara mampu memberikan upaya lebih banyak untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Intinya kita mampu mendorong pendapatan negara semaksimal mungkin, agar negara bisa mengalokasikan anggaran lebih besar kepada masyarakat," ujarnya.
Saat ini, kata HT, kondisi Indonesia tidak bisa melakukan hal ini karena negara tidak memiliki anggaran, sehingga banyak sektor yang tidak bisa dibantu secara maksimal.
"Jika Indonesia menjadi sebuah negara maju, maka sektor kesehatan bisa diberikan subsidi lebih besar, pendidikan juga, bahkan tidak hanya gratis tapi juga dengan kualitas yang baik," jelasnya.
Untuk itu, HT mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjadi bagian dari visi tersebut, karena saat ini Indonesia masih jauh dari kata negara maju, bahkan kata HT Indonesia masih di bawah rata-rata berkembang.
"Indonesia saat ini pendapatan per kapita penduduk masih rata-rata 3,4 juta, dan bahkan banyak di bawah itu, ini masih di bawah rata-rata negara berkembang," jelasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)