Eksekusi Satinah Ditunda, Pemprov Jateng Tetap Kumpulkan Diyat

Timotius Aprianto, Jurnalis
Kamis 03 April 2014 16:52 WIB
ilustrasi
Share :

SEMARANG - Pemerintah provinsi Jawa Tengah tetap melakukan penggalangan dana untuk memenuhi uang darah atau diyat sebesar 7 juta rial atau Rp21 miliar bagi Satinah, meski eksekusi mati terhadap tenaga kerja Indonesia asal ungaran, Jawa Tengah, itu ditunda.

Kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Dinaskertrans) Jateng, Wika Bintang mengatakan, Pemerintah Provinsi Jateng telah mengumpulkan dana hingga Rp800 juta yang diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri.

Kendati demikian, kelurga korban berharap delegasi Indonesia bisa mengupayakan penurunan jumlah uang diyat tersebut.

“Perlu kerja sama yang baik dengan semua pihak, termasuk media agar menyelesaikan masalah ini dengan baik. Mereka mungkin juga memantau banyaknya tekanan kepada pemerintah sehingga uang diyat tidak diturunkan,” ujar Wika ketika dihubungi okezone, Kamis (3/4/2014).

Seluruh masyarakat Jawa tengah sangat berempati dengan kasus yang menimpa SAtinah dan keluarganya. Hari ini, lanjutnya, istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suryani, dan Duta Migrant Care, Melanie Subono, mengunjungi keluarga Satinah untuk memberikan dukungan moral dan melakukan penggalangan dana.

“Kita semua berempati dengan kasus yang menimpa Satinah. Hari ini, Ibu Atiqoh dan Melanie Soebono datang ke rumah Satinah. Bupati kabupaten Semarang juga tadi malam menggelar doa bersama bagi Satinah,” ungkapnya.

Informasi yang didapatnya, penundaan itu dilakukan karena banyak warga Indonesia yang berada di Arab Saudi melaksanakan pencoblosan pemilu 2014.

“Ditunda karena banyak warga Indonesia kumpul di KBRI memberikan hak suaranya. Jadi nanti kalau dilaksanakan bertepatan dengan itu, dikhawatirkan menimbulkan masalah,” ungkapnya.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya