Masuk Sekolah Jam 9 Tak Selesaikan Macet

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Kamis 03 April 2014 17:03 WIB
Foto: dok. Okezone
Share :

JAKARTA - Sekolah dituding sebagai salah satu penyebab kemacetan di Ibu Kota. Demi menanganinya, Pemprov DKI Jakarta pun mengkaji wacana memundurkan jam masuk sekolah menjadi pukul 09.00 WIB.

Bagi orangtua murid seperti Diny Widayanti, rencana tersebut tidak akan efektif dalam menangani macet di Jakarta. Apalagi di ruas-ruas jalan yang memang dihiasi macet sepanjang waktu.

Diny berdomisili di Ciganjur, sementara anaknya bersekolah di Kemang dan masuk pukul tujuh pagi. Kalau lalu lintas sedang lancar, setengah jam perjalanan menggunakan motor cukup untuk mencapai sekolah. Tetapi, pada pagi hari biasanya lalu lintas lebih padat sehingga Diny harus mengantarkan anaknya lebih pagi, sekira pukul enam.

"Kalau pakai mobil, sampai ke sekolah sudah sekira 06.50 WIB, masih terlalu mepet dengan jam masuk," kata Diny kepada Okezone, Kamis (3/4/2014).

Rumah Diny dilintasi ruas Jalan Kahfi, yang terkenal akan macetnya. Setiap hari, macet di ruas jalan tersebut akan berlangsung hingga sekira pukul 10.00 WIB. Selepas jam tersebut, barulah jalan agak lengang.

Artinya, kata Diny, kalaupun jam masuk sekolah dimundurkan menjadi pukul sembilan pagi, anaknya tetap harus menembus kemacetan sejak di depan rumah. Kebijakan tersebut pun tidak ada artinya di kawasan sekitar domisili Diny. Di ruas jalan lain, kata Diny, bisa jadi akan efektif menyelesaikan macet.

"Mungkin akan efektif mengurai kemacetan kalau jam kerja dimajukan. Kalau jam kerjanya tetap, ya sama saja bohong," imbuhnya. 

Hal lain yang perlu menjadi perhatian utama sebenarnya kondisi psikologis anak. Diny merasa kasihan, banyak pelajar di Jakarta harus menghadapi macet sebelum masuk sekolah. Meski demikian, jika masuk pagi, anak akan sampai di rumah siang hari dan tidak harus menghadapi kemacetan saat pulang sekolah.

Sedangkan jika masuk siang hari, sang anak harus menembus kemacetan sore untuk tiba di rumah. Pasalnya, jam pulang sekolah pasti akan berbarengan dengan jam selesai kantor.

"Masuk siang enggak akan efektif untuk belajar juga. Lantas, kalau dimundurkan, masa iya anak saya harus pulang jam enam sore? Kan pasti kena macet lagi," tutur Diny.

Ibu rumah tangga ini menilai, sekolah dituding sebagai biang kemacetan karena banyak siswa diantar satu mobil. Akibatnya, antrean panjang kendaraan tidak terelakkan ketika jam masuk dan pulang sekolah tiba.

Sebenarnya, masalah ini bisa diatasi jika Pemprov DKI Jakarta serius mengurusi transportasi massal. Kenyataannya sekarang, ujar Diny, kendaraan umum di Jakarta jauh dari standar aman dan nyaman. Sehingga, banyak orangtua memilih mengantar anak mereka menggunakan mobil pribadi.

"Kendaraan umum yang ada sekarang enggak layak untuk anak-anak, selain enggak nyaman juga sangat terkontaminasi polusi. Kalau transportasi massal diperbaiki, saya juga akan memilih menggunakannya ketimbang bawa mobil sendiri untuk antar jemput anak ke sekolah," imbuhnya. 

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya