JAKARTA - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai penyelenggaraan Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) di area Monumen Nasional (Monas), kacau.
Penyebabnya, karena banyak PKL liar yang membuang sampah sembarangan serta merusak taman. Siang ini, dia memerintahkan ke dinas terkait untuk "membasmi" PKL di Monas.
"Enggak ada toleransi buat PKL lagi, selama-lamanya. PKL kita cuma toleransi di IRTI," ungkap Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (16/62014).
Ahok mengatakan, PKL di Lapangan IRTI akan dibina sebaik mungkin. Jika program pembinaan itu berhasil, menurutnya, tak menutup kemungkinan PKL akan kembali di tempatkan di area taman Monas.
Dia juga memerintahkan kepada dinas terkait untuk mengeluarkan PKL yang tak mau dibina. Saat PRJ Monas kembali digelar nanti, PKL yang ingin ikut serta dalam acara tersebut harus melalui tes.
Ketika yang direncanakan itu berlangsung mulus, bukan tidak mungkin mantan Anggota Komisi II DPR itu justru akan menempatkan para PKL di area taman Monas.
"Kita masih punya banyak event di HUT ini. Enggak boleh lagi PKL (liar) masuk," tegasnya.
Penyelenggaraan acara yang berada di bawah Dinas Perindustrian dan Energi DKI, juga menjadi pertanyaan Ahok. Menurutnya, acara tersebut lebih tepat dikelola oleh Dinas UMKM, seperti acara Kaki Lima Night Market, beberapa waktu lalu.
"Semua orang mesti pakai kartu (e-money) kan? Ini mah istilahnya kalau saya kasih nilai, ini adalah pasar malam kampung saya di Belitung, dipindahin ke Monas," ujar Ahok.
Dia menegaskan, jika memang para pedagang tak mau diatur, lebih baik membuat acara pasar malam di kampung masing-masing.
"Brengseknya luar biasa. Sampah semua, pada dagang tapi di banyak tempat. Alasannya buat orang-orang miskin. Enggak ada lagi orang-orang yang ngelunjak," tegasnya.
Pekan depan, acara yang digelar selama sepekan itu akan dievaluasi. Dia belum bisa memastikan, apakah acara PRJ Monas akan tetap dikendalikan Dinas Perindustrian atau diambil alih Dinas UMKM.
Oleh sebab itu, Ahok menegaskan bahwa acara PRJ Monas tak boleh lagi diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian. Dan evaluasi akan hal itu akan dilakukan pada pekan depan, apakah masih layak digelar PRJ Monas apatau tidak
"Kasih tes kesempatan orang (pedagang) untuk masuk IRTI, masuk ke bawah tanah (underground Monas yang akan dibangun) ditentuin, atau tidak sama sekali. Jadi kita seleksi semua, nanti langsung di IRTI saja," pungkasnya.
(Tri Kurniawan)