SURABAYA - Kondisi SC membaik pascaoperasi rekonstruksi wajah di RS Primier Surabaya, Jawa Timur kemarin siang. Bocah enam tahun asal Magetan itu mengalami cacat di wajah dan tubuh setelah dipaksa meminum kopi dicampur air aki oleh ayah tirinya sekira tujuh bulan lalu.
SC kini dirawat di ruang perawatan lantai dua rumah sakit tersebut. Kondisinya baik dan stabil. Sesekali, ia tampak bercerita dengan dokter yang merawat maupun neneknya yang setia menemani, walau suaranya lirih. Tidak hanya mampu berbicara, SC juga sudah mulai menerima asupan makanan meski hanya minum susu.
SC terbilang memiliki fisik yang kuat. Karena biasanya, pasien yang baru menjalani operasi berat, harus menjalani perawatan di ruang pemulihan selama beberapa hari. Namun hal ini tidak berlaku bagi SC, yang hanya menjalani perawatan di ruang pemulihan selama beberapa jam. Setelah itu ia dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
Menurut seorang dokter yang menanganinya, Hartono Tanto, SC menjalani rekonstruksi wajah pada bagian mulut, hidung, dan leher. Jaringan parut yang ada di organ tersebut sudah rusak akibat cairan air keras. “Setelah jaringan rusak dihilangkan, bagian-bagian tersebut ditempel menggunakan kulit paha,” ujar dr Hartono di rumah sakit, Jumat (11/7/2014).
SC menjalani operasi cangkok kulit selama tiga jam. Sampai beberapa hari ke depan, tim dokter akan terus mengevaluasi dan mengobservasi kondisinya. Hasilnya untuk menentukan langkah operasi rekonstruksi wajah selanjutnya. [Baca: SC Jalani Operasi Rekonstruksi Wajah]
Sementara itu, pihak keluarga mengaku lega dan senang setelah operasi yang dijalani SC berjalan lancar. Wini, nenek SC, berharap cucunya segera sembuh dan dapat bersekolah serta bermain kembali. "Senang sekali. Nanti bisa sekolah dan bermain lagi," ujar Wini.
SC menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh ayah tirinya, Hariyanto, pada Desember tahun lalu. Hariyanto mencoba membunuh SC dengan meracuni korban menggunakan air aki dicampur kopi. Beruntung korban tidak sampai menelan cairan tersebut, namun tumpahan cairan mengenai mulut, leher, dada, punggungnya.
SC sempat menjalani perawatan akibat luka bakar terkena air keras di Rumah Sakit Saidiman Magetan, kemudian dirujuk ke RSUD Madiun. Namun karena keterbatasan peralatan medis dan kondisi kesehatannya yang serius, ia kembali dirujuk ke RSUD Dokter Soetomo Surabaya.
(Risna Nur Rahayu)