MUI Minta Buku yang Menyebut Makam Wali Berhala Ditarik

Gunawan Wibisono, Jurnalis
Rabu 17 September 2014 07:32 WIB
Makam wali, ilustrasi
Share :

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai makam wali disebut sebagai berhala adalah anggapan yang salah.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kurikulum 2013 yang menyebut makam wali sebagai berhala, sama saja menghina para nabi yang telah menyebarkan dan mengajarkan Islam di muka bumi.

"Nggak boleh itu soal makam wali disebut berhala dan tidak boleh diberhalakan juga," ujar Amirsyah kepada Okezone di Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Dia pun mengimbau agar Kementrian Agama (Kemenag) ikut tanggap atas buku MTs yang sudah beredar luas ke masyarakat. Jika sudah menyebarkan informasi yang tidak benar, buku itu harus segera ditarik.

"Saya kira perlu dikaji lebih lanjut, dan Menteri Agama juga harus meluruskan. Saya minta itu kroscek atau kalau perlu ditarik," tegasnya.

Sekadar informasi, Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kurikulum 2013 yang diketahui terbitan Kementerian Agama RI tahun 2014 itu menyebutkan dalam buku tersebut, makam wali sebagai berhala.

Pernyataan ini mencuat setelah Faiq Aminuddin Kepala Sekolah MTs Irsyaduth Thulab, Tedungan, Wedung, Demak mengadu ke laman Nahdhatul Ulama terkait menculnya kalimat bahwa Berhala sekarang adalah kuburan para Wali.

Dalam buku tersebut pada Bab I : Kedamaian, Sub Bab A Kondisi Masyarakat Mekkah sebelum Islam pada halaman 13-14 ada petunjuk mengajar. Petunjuk pertama adalah guru meminta peserta didik tetap di kelompok besarnya untuk mendiskusikan tentang perbandingan antara kepercayaan Mekkah dengan kondisi sekarang.

Kedua, Guru meminta setiap kelompok menulis hasil diskusinya dikertas kemudian hasilnya diserahkan ke Guru untuk dinilai. Ketiga, guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

Dalam buku tersebut diberikan contoh untuk hasil belajar mengajar. Contoh jawabannya tertulis, a. Persamaanya 1) masih ada yang menyembah berhala, mempercayai benda-benda dan selalu meminta kepada benda-benda. 2) mereka tidak bodoh secara keilmuan. 3) mendatangai dukun. Sedangkan perbedaanya, 1) berhala dilakukan oleh agama selain Islam yakni Hindu dan Budha. 2) Berhala sekarang adalah kuburan para Wali. 3) Istilah dukun berubah menjadi paranormal atau guru spiritual.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya