LOS ANGELES – Penembakan terhadap pria kulit hitam kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Seorang petugas Kepolisian Los Angeles (LA) dikabarkan menembak seorang pria berusia 25 tahun sebanyak tiga kali.
Pria bernama Ezell Ford tersebut sudah terbunuh pada Agustus 2014. Menurut hasil post-mortem, sang korban ditembak si pelaku dari jarak dekat. Namun, pihak kepolisian mengatakan Ford terpaksa ditembak karena coba merampas senjata petugas.
Dia terkena tembak di bagian sebelah kanan, tangan bagian kanan dan punggung belakang. Tim medis menemukan jejak luka itu saat melakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Penemuan itu sendiri baru terjadi setelah serangkaian penembakan yang dilakukan kepolisian terhadap remaja kulit hitam. Tindakan tersebut menimbulkan protes di seluruh wilayah AS
Sebelumnya pada Agustus 2014, Eric Garner terbunuh di Noew York, sedangkan Michael Brown Tewas di Ferguson, Missouri. Namun, sang pelaku tidak mendapat hukuman dari Dewan Juri
Banyak demonstran di Los Angeles meminta kepada Kepolisian LA untuk menyelidiki kasus Ford ini. Namun, Kepala Kepolisian LA Charlie Beck meminta saksi mata sebelum melakukan penyelidikan.
“Kami akan menemukan kebenaran mengenai apa yang terjadi pada malam Agustus, tapi kami membutuhkan bantuan publik,” katanya dalam jumpa pers, seperti diberitakan BBC, Selasa (30/12/2014).
(Hendra Mujiraharja)