YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa di mata negara lain, Indonesia adalah negara yang torelan. Pasalnya, di negara ini kerukunan umat beragama bisa terjalin dengan baik.
"Saat bertemu dengan Kepala Negara, mereka menyampaikan kalau kita negara toleran, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," kata Jokowi dalam penutupan Kongres Umat Islam Indonesia ke-VI di Yogyakarta, Rabu (11/2/2015).
Jokowi juga menyebut banyak keuntungan yang diperoleh dengan predikat 'toleran' tersebut. "Di negara barat ada goncangan ekonomi, di Tengah (Timur Tengah) ada goncangan toleransi, sedangkan kita justru berada di tengah-tengah dengan memiliki tingkat toleransi yang tinggi," katanya.
Kerukunan umat yang ada di Indonesia, kata Jokowi, bisa menjadikan bangsa ini sebagai contoh perekat jalinan kerukunan. Hidup berdampingan tanpa ada gesekan menjadikan bangsa ini disanjung oleh negara lain.
"Kita selalu mengambil jalan tengah, jadi tidak ada ekstrimisme-ektrimisme yang terjadi, berbeda dengan negara lain," imbuhnya.
Jokowi mengajak agar terus menjaga kerukunan umat. Sikap individualisme ataupun mementingkan diri sendiri dan golongan seminimal mungkin dihindarkan.
(Risna Nur Rahayu)