Di antara detail-detail yang disorot, beberapa pernyataan secara spesifik menjelaskan cara-cara yang perlu digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dokumen tersebut secara gamblang menyebutkan perlunya kerjasama lintas batas negara dengan wilayah Ukraina yang memiliki sentimen pro-Rusia yang stabil.
Dijelaskan juga mengenai resiko yang akan ditanggung oleh keuangan Rusia untuk menanggung wilayah-wilayah tersebut, namun, menurut dokumen tersebut, keuntungan geopolitik yang akan didapat Rusia jauh lebih besar dibandingkan resikonya. Keuntungan yang akan didapat, menurut dokumen tersebut, antara lain sumber daya alam dan personel yang berkualifikasi tinggi di bidang industri dan transportasi.
Namun, klaim dari Novaya Gazeta ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Menurut editor dari Novaya Gazeta, Sergei Sokolov, mereka tidak memiliki bukti konklusif mengenai keterlibatan Presiden Vladimir Putin di dalam rencana tersebut, meski begitu dia merasa yakin Putin telah memeriksa dokumen tersebut pada Februari 2014.
“Ada pihak-pihak di Kremlin yang merasa khawatir dengan perang di Ukraina, ultra nasionalisme dan politik yang gegabah. Mereka yang ini menghentikan perang namun tidak dapat melakukannya sendiri,” demikian Sokolov menjelaskan alasan pembocoran dokumen tersebut kepada The Daily Beast.
Novaya Gazeta didirikan pada tahun 1990, sebagian dananya berasal dari hadiah nobel perdamaian yang diterima Mikhail Gorbachev. Surat kabar independen ini juga didominasikan sebagai penerima Nobel Perdamaian 2015.
(Hendra Mujiraharja)