"Selama proses renovasi, pengunjung masih bisa ke Candi Sukuh. Karena, kami tidak menutup total Candi Sukuh. Ini sekaligus kami gunakan untuk pembelajaran kepada masyarakat umum. Bagaimana bangunan Candi itu kami jaga dan rawat," ujarnya.
Mengenai besaran biaya yang dikeluarkan untuk menyelamatkan Candi Sukuh dari kehancuran, Sri mengatakan totalnya sebesar Rp232 juta. Dana tersebut murni berasal dari Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Tidak ada dana bantuan dari PBB. Semuanya murni berasal dari Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah," jelasnya.
Selain menyelamatkan bangunan Candi Sukuh dari kehancuran, BPCB juga akan membuat talud di sekitarnya. Talud tersebut berfungsi menyelamatkan bangunan candi dari longsoran lereng Gunung Lawu. Apalagi di saat musim hujan, longsor lereng Gunung Lawu kerap terjadi.
"BPCB akan membuat talud di sekitar bangunan Candi. Talaud ini diharapkan bisa mencegah terjadinya longsor yang mengancam bangunan Candi di bawahnya. Tapi tidak langsung, secara bertahap. Yang terpenting, menyelamatkan dulu bangunan candi," pungkasnya.
(Carolina Christina)