"Saya kira wajar ya kalau publik ingin tahu, kenapa orang-orang yang biasanya vokal malah tidak masuk pengurus," jelas Zuhroh kepada Okezone, Minggu (12/4/2015).
Zuhroh menambahkan, dalam partai politik proses regenerasi merupakan hal yang mutlak, untuk itu ia menduga tidak adanya nama-nama seperti Rieke Dyah Pitaloka, Maruarar Sirait (Ara), Effendi Simbolon, Eva Sundari, serta TB Hasanuddin sebagai bagian dari penyingkiran secara halus. Terlebih dalam konteks politik yang berproses secara dinamis.
"Kita tidak tahu persis, konteks politik memang ada pertimbangannya sendiri, bisa jadi Rieke, Effendi, dan lain-lain itu mau di regenerasi," imbuhnya.