JAKARTA – Pesta bikini pelajar yang belum lama ini terkuak dan jadi bahan pergunjingan, ternyata dianggap belum ada apa-apanya buat pemerhati gaya hidup, Moammar Emka. Banyak yang dikatakannya lebih parah dari sekadar berpesta dengan busana minim seperti bikini.
Ya, isu soal pesta bikini pelajar mencuat dan ditanggapi negatif oleh berbagai kalangan. Pesta itu digelar pasca-Ujian Nasional para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diadakan sebuah event organizer (EO), di The Media Hotel & Towers, Jakarta, Sabtu 25 April 2015.
Terlepas dari dibatalkannya party atau pesta tersebut, menurut Emka sedianya acara itu bak sebuah foreplay dalam berhubungan intim.
Pasalnya, tak terkira pesta yang melibatkan pelajar lebih parah dari sekadar pesta bikini pelajar, bahkan hingga berujung pada pesta seks.
“Yang sudah sampai lebih dari sekadar (pakai busana) bikini itu banyak. Yang enggak perlu pakai EO, ada setiap hari,” beber Emka saat dihubungi Okezone.
“Hampir semua pelakunya paling banyak remaja. Entah itu tontonan bikini, telanjang bareng dan enggak selalu di hotel,” tambahnya
Pesta “Pool Party” seperti itu sedianya sudah dua kali hendak diadakan di lokasi serupa. Yang pertama pada 18 April 2015 dan yang terakhir dan jadi isu hangat, adalah pesta bikini pelajar yang rencananya diadakan akhir pekan mendatang, Sabtu, 25 April 2015.
Undangan pesta itu sempat juga terdapat di media sosial Youtube, namun kini video undangan itu sudah terhapus. Hal itu juga menuai kegelisahan sejumlah pihak sekolah, lantaran nama sekolah mereka diakui dicatut dalam undangan itu.
Sebelumnya, Emka sedianya menilai wajar bahwa para remaja usia SMA, mengekspresikan diri mereka dengan menggelar pesta, bahkan dengan dress code (aturan busana) bikini. Tapi yang akan disayangkan, bilamana pesta itu bisa berujung pada ‘orgy party’.
“Pergaulan anak-anak sekolah sudah sangat bebas, tapi kalau melibatkan sex party pasti akan jadi hal yang miris juga,” tandas Emka.
(Randy Wirayudha)