Immanuel, pendiri sekaligus pemilik Divine Production mengatakan, pihaknya menjelaskan bahwa SMA Muhammadiyah 11 tidak terlibat dalam pesta yang rencanannya melibatkan sejumlah siswa siswi SMA. Terkait pencantuman nama sekolah, kata dia, merupakan kesalahan Divine Production.
"Izinkan kami meminta maaf dari lubuk hati terdalam karena berencana menyelenggarakan acara tersebut. Kami menyadari bahwa sedari awal pihak SMA tidak memberikan dukungan apa pun dalam acara tersebut. Sehingga, kami menyatakan penyantuman nama SMA Muhamadiyah 11 pada pamflet acara adalah kesalahan kami," kata Immanuel di lapangan SMA 11 Muhamadiyah, Jakarta, Kamis (27/08/2015).
Selain melayangkan permohonan maaf kepada pihak sekolah, permohonan maaf juga ditujukan kepada seluruh warga Muhammadiyah di Indonesia. "Kami Divine Production meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Muhammadiyah Rawamangun dan warga Muhammadiyah pada umumnya," ucapnya.
Menanggapi permohonan maaf tersebut, Slamet Sutopo, Kepala Sekolah SMA 11 Muhammadiyah Jakarta mengapresiasi sikap Divine Production karena telah mengakui kesalahannya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Divine Production yang telah dengan rendah hati mengucapkan permohonan maaf kepada kami," kata Slamet.
Slamet menjekaskan, penandatanganan nota perdamaian tersebut telah disepakai oleh para pimpinan sekolah maupun yayasan. Dengan adanya hal ini, kata dia, semoga bisa menjadi evaluasi bersama, baik bagi pihak event organizer maupun pihak sekolah.