JAKARTA - Revolusi mental sebagai jargon yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengandung nilai yang tinggi. Namun tidak jarang tokoh nasional mengkritisi jargon tersebut.
Menurut mantan Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudoyono, Jokowi harus mengutamakan keseimbangan di segala hal saat menerapkan revolusi mental tersebut.
SBY mengatakan, kehidupan bangsa yang harmonis merupakan cerminan revolusi mental untuk kemajuan suatu bangsa.
"Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk, itu harus disikapi dengan bijak, benih konflik di dalamnya pasti ada, maka perlu konsiliasi dan keseimbangan dalam bingkai kemajemukan bangsa," terangnya saat menjadi keynote speaker diskusi publik di Universitas Nasional, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (24/4/2015).
Stabilitas dan kebebasan bangsa dan negara, menurut SBY, mutlak dibutuhkan, di samping juga konflik yang terjadi harus segera dicegah dan diselesaikan.
"Kebebasan boleh, tapi hormati aturan dan ketentuan hukum. Harus ada keseimbangan yang absolut, demokrasi yang seimbang," imbuhnya.