Dalam teguran tersebut, JK menilai Rizal Ramli telah berperilaku tak etis kepada kepala negara, terlebih lagi para menteri yang ada di Kabinet Kerja juga sempat memarahi Rizal Ramli.
"Sudah. Dalam rapat saya tadi sampaikan dia (Rizal Ramli) bahwa menteri tidak boleh begitu di sidang kabinet. Saya kira semua orang marah sama dia dan dia marahi (para menteri)," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
JK berharap setelah adanya teguran tersebut Rizal Ramli bisa mengubah sikap. Pasalnya, hal tersebut akan menimbulkan kegaduhan di pemerintahan yang artinya antara menteri dengan kepala negara telah terjadi persinggungan dan ketidakkompakan.
"Artinya, harus kembali disiplin. Harus menteri itu punya etika," tegasnya.
Menurut JK, Rizal Ramli menerima teguran yang dilayangkan dirinya dan mengakui kesalahannya yang telah menantang kepala negara untuk melakukan debat terbuka.
"Ya mau apa? Emangnya dia mau apa?" ungkap JK.
JK mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung langkah dirinya menegur Rizal Ramli. Sebab, hal tersebut sangat tidak etis dilakukan oleh seorang pembantu presiden.
"Ya otomatis Pak Jokowi setuju dong," pungkasnya.
(Arief Setyadi )