Pemerintah Irak mengecam Turki atas tindakannya memperluas kegiatan militer di Irak Utara. Dilaporkan 600 tentara Turki didukung 25 tank militer ditempatkan di daerah Bashiqa, dekat Kota Mosul, yang merupakan kota utama ISIS di Irak.
Dilansir dari BBC, Minggu (6/12/2015), Kementerian Luar Negeri Irak telah memanggil Duta Besar Turki untuk menuntut Turki menarik pasukan mereka di Mosul. Menurutnya, pasukan itu telah memasuki Irak tanpa persetujuan Baghdad.
Jika bersikeras menempatkan pasukannya di sana, Irak menganggap Turki menunjukkan "sikap permusuhan".
Di tempat lain, Pemerintah Turki mengatakan hanya ada 150 tentara yang dikerahkan di kota Bashiqa sejak setahun lalu dengan tujuan melatih pasukan Kurdi Irak memerangi ISIS.
“Penempatan pasukan di sana merupakan kegiatan yang sudah rutin. Turki mendirikan sebuah kamp di dekat Mosul sejak tahun lalu dan itu sudah berdasarkan koordinasi dengan Irak,” kata Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.
“Kamp ini didirikan sebagai kamp pelatihan untuk tenaga relawan lokal memerangi terorisme,” tambahnya.
Setali tiga uang dengan Menteri Luar Negeri-nya, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi juga pernah mengatakan langkah Turki di perbatasan itu merupakan "pelanggaran serius terhadap kedaulatan Irak".
(Muhammad Saifullah )