JAKARTA - Abdul Rahman (20), berhasil selamat dari peristiwa maut yang menimpa dua orang lainnya dalam insiden lift jatuh di Tower B Gedung Nestle Kompleks Perkantoran Arkadia, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Saat ini, dirinya tengah terkapar di RS Siloam guna menjalani perawatan intensif lantaran menderita patah tulang di bagian punggung.
"Itu jarak jatuhnya 25 meter. Makanya, punggung dia sampai retak begitu," kata Kabid Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Musyafak kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Dikatakan Musyafak, leher Rahman juga harus diberi penyanggah karena tidak boleh bergerak. Istilah medisnya, Rahman didiagnosa terkena fraktur compresi lumbal 1.
Dirinya pun memperkirakan bahwa proses penyembuhan pria yang berprofesi sebagai cleaning service tersebut tidak bisa selesai dalam waktu singkat.
"Penyembuhan untuk fraktur tulang belakang bisa sampai enam bulan. Bahkan, ada yang sampai satu tahun," pungkasnya.
Diketahui, selain mengalami remuk di bagian tulang belakang, Rahman juga menderita patah tulang di bagian pergelangan kaki kiri. Dua pekerja Nestle lainnya pun tewas dalam insiden tersebut dan Rahman mengalami luka serius.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))