Sejak erupsi dan penetapan status Siaga Gunung Bromo, 4 Desember 2015 lalu, jumlah kunjungan wisatawan menurun drastis. Penutupan kawasan lautan pasir dan puncak kawah Gunung Bromo, menjadikan animo wisatawan menurun untuk berkunjung ke Gunung Bromo.
Meski demikian, pesona kepulan abu vulkanik Gunung Bromo menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Asap putih yang kerap berubah warna menjadi abu-abu, cokelat kehitaman ini menjadikan panorama Gunung Bromo semakin indah.
Bahkan sebagai upaya mengantisipasi terus jebloknya kunjungan wisatawan, Destination Management Organization (DMO) Bromo Tengger Semeru Kementerian Pariwisata meluncurkan program paket wisata baru di Gunung Bromo. Program yang berjuluk The Best Smoke in the World adalah paket wisata untuk menyaksikan pemandangan alam saat Gunung Bromo erupsi.
"Wisatawan masih bisa menikmati keindahan Gunung Bromo disaat terjadi erupsi. Wisatawan harus mematuhi aturan untuk berada di zona aman yang telah ditetapkan," kata Fasilitator Destinasi Bromo Tengger Semeru, Trisno Sudigdo.
(Awaludin)