"Prajurit Hantu" Sulitkan Afghanistan dalam Hadapi Taliban

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 12 Januari 2016 07:00 WIB
Pasukan Afghanistan berjaga di lokasi pelatihan Kamp Qarha, Kabul. (Foto: Reuters)
Share :

KABUL – Keberadaan “prajurit hantu” di dalam tubuh militer Afghanistan membuat negara itu kesulitan dalam menghadapi ancaman kelompok militan Taliban. Demikian dilaporkan oleh kantor berita Associated Press.

Yang dimaksud dengan prajurit hantu tentu saja bukan roh tentara yang telah mati dan bergentayangan, melainkan sebutan untuk pasukan yang tidak ada di lapangan namun terdaftar dalam dokumen. Hal ini menyebabkan perkiraan kekuatan pasukan Afghanistan di atas kertas berbeda jauh dengan fakta yang ada di lapangan.

“Di sebuah pos pemeriksaan di mana seharusnya ada 20 tentara, hanya ada delapan atau sepuluh orang,” demikian kata Ketua Dewan Provinsional Helmand, Karim Atal sebagaimana dilansir dari Associated Press, Selasa (12/1/2016).

“Hal itu terjadi karena beberapa orang mendapatkan gaji tapi tidak melakukan pekerjaan mereka, karena mereka memiliki hubungan dengan tokoh penting, seperti panglima perang setempat,” jelasnya.

Dalam beberapa kasus lainnya, tentara dan polisi yang telah meninggal masih terdaftar sebagai anggota aktif. Gaji mereka pada akhirnya masuk ke dalam kantong pejabat senior militer dan kepolisian Afghanistan. Menurut Atal, sekira 40 persen dari anggota pasukan Afghanistan yang terdaftar sebenarnya tidak ada.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya