"Prajurit Hantu" Sulitkan Afghanistan dalam Hadapi Taliban

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 12 Januari 2016 07:00 WIB
Pasukan Afghanistan berjaga di lokasi pelatihan Kamp Qarha, Kabul. (Foto: Reuters)
Share :

Pendapat serupa disampaikan mantan Wakil Kepala Polisi Helmand Pacha Gul Bakhtiar yang mengatakan bahwa jumlah personel polisi di provinsi itu jauh lebih sedikit dari angka 31 ribu orang yang tercatat.

“Saat kami mengatakan kami memiliki 100 orang tentara, pada kenyataannya hanya ada 30 atau 40 orang. Ini berpotensi menyebabkan kehancuran besar saat musuh menyerang,” kata politikus Afghanistan Ghulam Hussain. Ironisnya, menurut Ghulam, Pemerintah Afghanistan tampak tidak peduli akan masalah ini.

Masalah serupa juga dihadapi oleh Irak pada 2014, yang membayar puluhan juta dolar untuk menggaji para prajurit hantu.

Pasukan keamanan Afghanistan merupakan kekuatan yang sepenuhnya didanai oleh komunitas internasional dan menghabiskan sekira USD5 miliar per tahunnya. Sebagian besar dari dana itu datang dari Amerika Serikat (AS).

“Semua tahu kami menghadapi pertempuran ini bersama para prajurit hantu dan itu alasan mengapa kami tidak memiliki pasukan yang cukup,” kata salah seorang prajurit bernama Mohammad Islam.

“Taliban juga mengetahui hal ini, Saat mereka menyerang kami, dan kami tidak mampu mempertahankan diri, pejabat-pejabat tinggi mempertanyakan mengapa.”

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya