DEPOK - Anggota ormas dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok terus berdatangan ke Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Kedatangan mereka untuk menolak kehadiran Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dalam sebuah acara seminar kepemimpinan di Pusat Studi Jepang (PSJ) UI. FPI juga meminta polisi untuk membatalkan acara tersebut.
"Kami tidak sudi Dedi seminar disini, di kampus UI yang bermartabat, banyak orang hebat disini," tukas Ketua FPI Depok Ustad Agus Rahmat, Rabu (13/1/2016).
Agus menegaskan, Dedi Mulyadi dinilai telah memecah belah umat Islam karena mensejajarkan alat musik suling dengan kitab suci Al Quran. Dedi dinilai telah melakukan penistaan agama.
"Dalam setiap kesempatan, Bupati Purwakarta ini belum pernah meminta maaf kepada umat Islam. Kami meminta diskusi ini dibatalkan atau berjalan tanpa Dedi," tukasnya.
Anggota Panitia Diskusi Inspiring Leader, Yopi Roy menegaskan, pihaknya sudah mengajukan izin seminar sejak lima hari lalu. Seminar dihadiri Bupati Purwakarta dan Bupati Bantaeng untuk berbagi kisah sukses.
"Acara tetap berjalan, kami sudah berkoordinasi dengan polisi. Kami tidak memprediksi sebelumnya akan seperti ini. Kami undang Pak Bupati Purwakarta karena telah menginspirasi dengan membangun air mancur raksasa, untuk berbagi pengalaman kisah suksesnya memimpin daerah," ungkap Yopi.
(Fransiskus Dasa Saputra)