Pemerhati Pertanyakan Dana USD8 Miliar untuk LGBT Indonesia

Antara, Jurnalis
Minggu 14 Februari 2016 09:05 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto mempertanyakan dana yang diberikan oleh Organisasi Pembangunan Dunia atau United Nations Development Programme (UNDP) untuk kemajuan kesejahteraan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia dan tiga negara lainnya.

"Masih banyak sektor lain yang harus mendapatkan perhatian seperti pendidikan, mengapa harus diberikan dana untuk LGBT yang tidak sesuai dengan nilai moral Indonesia," kata Giwo di Jakarta, Sabtu 13 Februari 2016.

UNDP mengucurkan dana sebesar delapan juta dolar AS atau sekitar Rp108 miliar yang diperuntukkan bagi kemajuan kesejahteraan komunitas LGBT di Indonesia, Tiongkok, Filipina dan Thailand.

Walaupun Indonesia merupakan negara berkembang, lanjut Giwo, tetapi tidak lantas bisa dijadikan kelinci percobaan bagi UNDP untuk melegalkan keberadaan LGBT.

"LGBT tidak boleh berkembang karena merusak generasi bangsa. LGBT merupakan kelainan yang 60 persen disebabkan oleh kelainan, sisanya memang genetik. Orangtua sangat berperan dalam meluruskan penyimpangan itu, karena LGBT merupakan penyimpangan seksual yang tidak dibenarkan oleh agama mana pun," jelas dia.

Orangtua yang mengetahui anaknya mengidap kelainan seksual harus segera membawa anaknya ke ahli jiwa untuk mendapat penanganan lebih lanjut sampai anaknya normal kembali. Hal itu selaras dengan UU Perlindungan Anak.

"Pemerintah harus bersikap tegas terkait aliran dana asing untuk LGBT ini, karena jelas-jelas akan merusak moral bangsa," tegas dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya