Merasa Diintimidasi AS, Iran Ancam tutup Selat Hormuz

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 05 Mei 2016 00:01 WIB
Kapal-kapal angkatan laut Iran melintasi Selat Hormuz. (Foto: Reuters)
Share :

TEHERAN – Iran mengancam akan menutup perairan penting, selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan lautan lepas jika Amerika Serikat (AS) terus melakukan intimidasi dengan latihan-latihan militer di jalur-jalur laut strategis di Timur Tengah.

Pada 4 sampai 26 April lalu, AS bersama dengan 30 negara dunia menggelar latihan militer maritim terbesar yang dinamakan International Mine Countermeasure Exercise yang bertempat di tiga perairan penting dunia, yaitu Terusan Suez, Selat Bab Al-Mandeb dan Selat Hormuz.

Iran menganggap latihan militer itu sebagai ancaman dari AS dan meminta penjelasan dari Negeri Paman Sam itu mengenai keputusan untuk menggelar latihan militer di kawasan tersebut.

“Kami harus menentang melintasnya semua kapal berbahaya yang bermaksud buruk melalui Selat Hormuz. Kami memperingatkan AS dan sekutunya bahwa semua ancaman yang melintas melalui Selat Hormuz, jika itu terjadi, maka kami tidak memiliki pilihan selain bertindak menurut Konvensi 1982 (dari Hukum Laut PBB/ United Nations Law of the Sea/UNCLOS),” kata Wakil Komandan Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Hossein Salami sebagaimana dilansir Sputnik, Kamis, (5/5/2016).

Dalam artikel 39 UNCLOS, setiap kapal yang melintas di wilayah suatu negara dilarang untuk mengancam atau menggunakan kekerasan terhadap kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah negara-negara yang berbatasan dengan perairan tersebut.

Pemimpin Besar Iran Ayatolah Ali Khamenei menuntut penjelasan AS mengenai maksud pemilihan Selat Hormuz sebagai lokasi latihan militernya.

Selat Hormuz merupakan choke point vital dan salah satu wilayah penting pelayaran. Hampir sepertiga dari lalu lintas perdagangan minyak dunia melalui kawasan ini.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya