Kerap Bentrok di Timika, Ini Tanggapan Mantan Kepala Perang

TIMIKA - Atimus Komangal, mantan kepala perang Kwamki Lama, Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua, dihadapan warganya menyampaikan bahwa dirinya tidak menginginkan adanya perang antar kelompok dari kubu bawah dan kubu atas di Kwamki Narama.

"Dulu saya Atimus kepala perang, tapi sekarang saya anggota dewan. Jadi saya tidak ijinkan untuk perang dan itu sudah dari awal saya sudah bilang. Kalau masyarakat tanya saya, saya bilang saya tidak mau perang,” ungkap Atimus dihadapan kelompoknya kubu bawah, Kamis (12/5/2016).

(Baca juga: Warga Kwamki Lama Timika Nyatakan Komitmen Tak Lagi Perang Suku)

Menurut Atimus, apa yang sudah ia disampaikan dihadapan warganya itu, tidak akan merubah pikirannya. Pasalnya, jika terus-terusan terjadi perang antar kelompok di Kwamki Narama, maka akan bertambah korban jiwa dan masyarakat sendiri merugi.

“Nanti akan tambah korban, siapa yang mau tanggungjawab itu? saya sebagai manusia biasa tidak sanggup itu,” sambungnya.

Selain itu, Atimus juga menyampaikan bahwa kedepannya nanti di Distrik Kwamki Narama akan dilaksanakan agenda besar keagamaan. Jika pada saat pelaksanaan agenda tersebut perang masih terus terjadi, maka secara otomatis agenda besar tersebut akan terganggu dan tidak bisa terlaksana.

"Apalagi dalam waktu kedepan saya punya Gereja ini akan ada agenda besar, jadi saya tidak mau perang dan saya tidak mau ada lagi jatuh korban di masyarakat,” terangnya.

(Baca juga: Pascabentrok Antar Warga, Status Siaga Satu di Timika Dicabut)

Sementara itu ketua DPRD Mimika, Elminus B Mom juga menyampaikan kepada masyarakat dari kubu bawah kalau dirinya dulu juga merupakan kepala perang di Kwamki Lama. Dengan begitu ia mengimbau masyarakat untuk tidak lagi terlibat perang.

"Jadi buat apa kita perang lagi dan jatuh korban, lebih baik kita sama-sama bangun tempat ini. Saya juga dulu sebagai kepala perang, tapi sekarang saya sudah jadi ketua DPRD, jadi kalau perang itu sudah melanggar aturan,” jelas Elminus.

(Awaludin)