KARANGANYAR – Kebakaran hebat yang melanda Pabrik Delta Dunia Tekstil di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah hingga pukul 07.31 WIB, api belum bisa dipadamkan.
Sepuluh jam sudah api masih membara di pabrik tekstil tersebut. Puluhan mobil pemadam kebakaran dari wilayah Surakarta ditambah milik Bakolwil Jawa Tengah masih berusaha memadamkan kobaran api.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Jawa Tengah, Nugroho mengatakan, sulitnya kobaran api padam dikarenakan di dalam pabrik masih banyak bahan yang mudah terbakar.
Apalagi sebelum terbakar, pabrik tersebut baru saja mendatangkan kapas dalam jumlah yang cukup banyak. Praktis api melahap banyak barang tersimpan di dalam gudang.
"Ribuan bal benang ada dalam gudang ikut terbakar. Kondisi ini yang menyulitkan api untuk dipadamkan," jelas Nugroho saat ditemui Okezone di lokasi kebakaran, Sabtu (14/5/2016).
Meski begitu, pihaknya berusaha memadamkan api dengan cara melokalisasi kobaran api agar tidak semakin meluas. Belum diketahui apa penyebab kobaran api yang mulai terlihat sekira pukul 20.45 WIB.
(Baca Juga : Pabrik Tekstil di Karanganyar Terbakar)
Namun, ungkap Nugroho, dari keterangan saksi para karyawan PT Delta Dunia Tekstil, api berasal dari dalam gudang saat pertama kali dilihat saksi.
Saat itu, saksi melihat adanya api dari ventilasi gudang. Saat melihat adanya api, saksi langsung berlari memberitahukan petugas sekuriti pabrik.
Setelah dipastikan benar-benar ada kebakaran, saksi dan beberapa rekannya mencoba memadamkan dengan berusah membuka hydrant. Namun, hydrant tersebut macet.
"Hydrant macet saat para karyawan mencoba mematikan api. Baru setelah Hydrant macet, mereka menghubungi kepolisian dan pemadam," ucapnya.
Menurut Nugroho, meski semalam hujan turun dengan deras, nyatanya tak berpengaruh apa pun terhadap kebakaran. Api tak bisa dipadamkan oleh hujan yang turun.
"Hujan turun semalam. Tapi tak bisa memadamkan api. Api belum bisa dipadamkan sama sekali," terangnya.
Pihak manajeman sendiri belum memberikan keterangan apa pun menyangkut kerugian yang diderita akibat kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan. Karena kebakaran itu, aktivitas di pabrik tersebut terhenti.
(Erha Aprili Ramadhoni)