Begini Awal Kerusuhan yang Dibuat The Jakmania

JAKARTA - Jalannya pertandingan sepakbola antara Persija Jakarta dan Sriwijaya FC terhenti pasca-adanya sejumlah suporter tim berjuluk Macan Kemayoran yang merangsek masuk ke dalam lapangan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, hal itu diakibatkan karena The Jakmania kesal akibat gawang Persija kebobolan.

"Berhentinya pertandingan karena ada penonton yang lompat pagar. Kita halau, kemudian terjadi perusakan pagar di tribun 13-14," kata Awi kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (27/6/2016).

(Baca Juga: Ujaran Kebencian Jakmania yang Tak Takut dengan Jenderal Polisi)

Awi menampik bahwa pihaknya dianggap tidak mengantisipasi kericuhan. Pasalnya, saat itu petugas berada di dalam stadion Gelora Bung Karno dan melakukan pengamanan di sana.

"Mereka menjebol pagar tribun melompat lapangan. Itu yang terjadi. Bukan kita tidak antisipasi, kita antisipasi pasukan kita di dalam," tambahnya.

Saat itu, suporter The Jakmania menyerang Brigadir Yudha Wanto yang kebetulan berada di tengah lapangan. Ia dilempari batu dan botol minuman oleh tiga orang pelaku yang salah satunya ialah Jamal yang sudah ditangkap polisi.

Di waktu bersamaan, kericuhan juga pecah di luar stadion. Brigadir Hanafi yang terpisah dari teman-teman menjadi amukan massa.

"Hanafi di gate luar. Yang bersangkutan terpisah dengan teman-temannya. Waktu kita bubarkan massa keluar GBK, dia ditimpukin massa pas berhamburan keluar. Korban mengalami luka di bagian kepala, ada luka terbuka. Kemudian di pelipis wajah, tulangnya retak, bagian mata mengalami trauma. Kondisinya saat ini belum sadar, belum membuka mata," tambahnya.

Kejadian kerusuhan tersebut menjadi bahan evaluasi Polda Metro Jaya. "Itu jadi bahan evaluasi. Ada kemungkinan mereka dari luar, melempar atau melalui barang bawaan wanita. Ini kita lagi dalami," tukas dia.

(Fiddy Anggriawan )