Duterte Ancam Bunuh Mafia Narkoba China

Silviana Dharma, Jurnalis
Jum'at 08 Juli 2016 23:01 WIB
Share :

MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan membunuh mafia narkoba China, Peter Lim, jika berani kembali ke Manila. Ini merupakan pertama kalinya mantan Wali Kota Davao itu mengancam akan membunuh warga negara asing.

“Jangan pernah kembali ke Filipina lagi. (Karena) tepat ketika dia menjejakkan kaki keluar dari pesawat, dia akan mati,” ucapnya spontan, seperti diberitakan Asian Correspondent, Jumat (8/7/2016).

Mengenai gaya eksekusi yang akan diambil, Duterte mengatakan belum memikirkannya. Akan tetapi, ia memastikan tidak akan segan-segan melakukan itu jika Peter Lim kembali menjual barang haram tersebut di negaranya.

“Kita benar-benar telah dihina oleh para pengedar narkoba ini. Selagi mereka masih berada di luar radar, silakan berhenti atau bunuh diri saja sana. Karena, saya tidak akan membiarkan para idiot ini menjalankan aksinya, yang pasti tidak di bawah pengawasan saya,” tegasnya.

Kepada kedua pengedar narkoba yang baru-baru ini tertangkap, Duterte juga mewanti-wanti akan melenyapkan mereka dari muka bumi ini jika berani kabur dari penjara.

Pernyataan pria berjuluk The Punisher tersebut memang terbilang kontroversial. Meski begitu, sebagian besar warga Filipina sependapat dengannya dan menyukai ketegasannya dalam menegakkan hukum.

Baru hitungan minggu, Duterte sudah merealisasikan beberapa janji terkait pemberantasan narkoba. Ia bahkan bisa dikategorikan presiden pertama yang menguak keterlibatan lima jenderal pelindung jaringan narkoba dalam perdagangan obat-obatan terlarang.

Dua dari lima jenderal itu kini telah pensiun. Satu di antaranya sekarang menjabat sebagai seorang wali kota. Sedangkan tiga orang lainnya masih aktif bekerja. Duterte bersumpah akan memublikasikan nama mereka serta memecat yang masih aktif.

Ia bahkan mengimbau semua masyarakat untuk ikut membantu pemerintah dan polisi menembak mati mereka yang terlibat narkoba, baik pengedar maupun pemakai.

“Jika Anda mengenal atau tahu ada orang yang jadi pemakai, silakan bunuh mereka. Karena terlalu menyakitkan untuk menyuruh orangtua mereka melakukannya,” tukas presiden berusia 71 tahun itu.

(Silviana Dharma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya