NGO Separatis Papua Barat Ajukan Masuk MSG, Ini Reaksi Kemlu

Silviana Dharma, Jurnalis
Kamis 14 Juli 2016 18:36 WIB
Ilustrasi. Gerakan Pembebasan Papua Barat. (Foto: Ulet Ifansastl/Getty Images)
Share :

JAKARTA – Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG) Peter Forau rencananya akan mengumumkan hasil pertemuan di Honiara, Kepulauan Solomon sore ini, Kamis (14/7/2016). Keputusan bersama itu agak mendesak sifatnya sebab Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama harus meninggalkan lokasi pertemuan hari ini juga.

Hasil pertemuan ini akan sangat menentukan perihal akan dikabulkan atau tidaknya keanggotaan penuh Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di MSG.

Terkait hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Armanatha Nasir menyangsikan kontribusi lembaga non-pemerintah (NGO) itu bisa menjadi angggota penuh. Sebab bagaimanapun, MSG merupakan organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara yang bekerjasama membangun perekonomian.

MSG terdiri dari empat negara di Melanesia, yaitu Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu. Plus satu lembaga tambahan, Front Pembebasan Nasional Kanak dan Sosialis dari Kaledonia Baru. Front Pembebasan Nasional Kanak dan Sosialis (FLNKS) diketahui juga tergolong NGO separatis di negaranya.

“Sementara ULMWP inikan NGO, bukan mewakili kawasan maupun negara. Kalau mau dicuma bisa jadi observer (pengamat). Nah, makanya kita mau lihat di sini apakah NGO yang tidak punya perhatian dalam pembangunan ekonomi dan tujuan yang sama dengan MSG bisa mendapatkan keanggotaan penuhnya berdasarkan konsensus,” tukas jubir yang akrab disapa Tata tersebut, usai konferensi pers di Kemenlu, Jakarta pada Kamis (14/7/2016).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya