Genjek sendiri berasal dari kata gonna atau gegonjakan yang berarti guyonan atau senda gurau sesuai dengan kemunculan kesenian ini yang awalnya berupa senda gurau sehabis musim panen. Sembari berkumpul, mereka bercerita sambil bernyanyi dengan perpaduan cipak yakni perpaduan vokal tanpa makna yang tertata sehingga menciptakan keharmonisan nada.
Kesenian vokal yang muncul secara spontanitas sebagai pengungkapan ekspresi imajinasi anak muda yang dituangkan dalam alur ritme yang teratur dengan lirik sederhana berupa kritik, pujian, maupun sindiran sehingga membuat kesenian genjek sangat komunikatif.
(Salman Mardira)