Bus Modifikasi & Ambulans Antar Jamaah Sakit Safari Wukuf

Muhammad Saifullah , Jurnalis
Jum'at 02 September 2016 03:38 WIB
Ambulans (Foto: M Saifullah)
Share :

 

MAKKAH - Wukuf adalah rukun haji sehingga setiap jamaah haji harus melakoninya untuk menyempurnakan rukun islam kelima tersebut. Bahkan, jamaah haji yang sakit pun selama dia masih sadar, harus disafariwukufkan.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menjelaskan bahwa tim kesehatan haji Indonesia akan menyiapkan 10 bus sebagai sarana safari wukuf.

“Kami siapkan 10 bus yang terdiri dari 4 bus untuk memberikan pelayanan safari wukuf dengan cara tidur bagi jamaah-jamaah yang memang harus dilakukan safari dalam posisi tidur atau berbaring. Masing-masing bus berkapasitas 4 - 8 tergantung kegawatan yang dihadapi jamaah,” terang Anung saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah, beberapa waktu lalu.

“Sedangkan enam bus untuk layanan jamaah yang masih bisa melakukan safari wukuf dalam posisi duduk,” tambahnya.

Kriteria jemaah yang nantinya bisa masuk ke bus untuk safari wukuf akan ditentukan berdasarkan kondisi terakhir. Mulai H-4 sebelum puncak haji pada 10 September mendatang, para jamaah yang sakit akan dipilih masuk kategori mana.

“Kita akan gunakan operating prosedur, memilih mana yang layak duduk dan mana yang tidur,” ujarnya.

Selain 10 bus, Tim Kesehatan juga menyiapkan sarana safari wukuf untuk jamaah yang harus dilakukan dengan ambulans. Dalam pelaksanaannya, tim keshatan telah menjalin kerjasama dengan RS Arab Saudi.

"Tentu kalau jamaah ada yang tidak bisa melakukan pilihan duduk, tidur, maupun dalam ambulans dalam rangka safari wukuf, kita dengan Kemenag tentunya mendorong untuk melakukan badal haji," ujarnya.

Akan hal ini, penanggung jawab safari wukuf, dr. Eka menjelaskan bahwa pihaknya sudah mempunyai kriteria tentang pasien yang dibadalhajikan. Namun demikian, dia juga tetap akan mempertimbangkan kajian keagamaan. Misalnya, bagaimana dengan pasien yang tingkat kesadarannya sudah sangat menurun hingga sampai pada level tidak mengenali dirinya. Juga terkait kondisi lain yang membahayakan jiwa pasien.

Di dalam bus untuk safari wukuf, nanti juga ada pembimbing ibadah yang mendampingi. Mereka akan terus memantau perkembangan kesehatan jamaah sambil terus dipandu ibadahnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya