JAKARTA – Siapa yang tidak kenal Pondok Indah? Ya, Pondok Indah adalah kawasan bergengsi di Jakarta. Pondok Indah merupakan kawasan elite yang memiliki harga jual tinggi. Di kawasan itu pula berjajar rapi rumah mewah dengan berbagai desain.
Sabtu (3/9/2016), rumah di kawasan Pondok Indah mencatatkan peristiwa menegangkan. Sebuah rumah mewah di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, disatroni perampok. Hal yang membuat miris, perampok menyandera pemilik rumah sejak pukul sekira 05.00 hingga sekira 14.00 WIB.
Rumah tersebut adalah milik Asep Sulaeman. Dia merupakan mantan Senior Vice President of ExxonMobil Affiliates in Indonesia.
Bak film laga Hollywood, perampok melepaskan tembakan ke barisan polisi yang sudah mengepungnya. Meski sempat berjalan alot, polisi berhasil melumpuhkan dua pelaku.
(Foto: Dok Koran Sindo)
Bahkan saat digelandang polisi, pelaku sempat menjadi sasaran emosi warga yang sudah memadati lokasi. Kendati dikawal petugas kepolisian, pelaku tak bisa menghindari sumpah serapah dan cacian warga.
Pondok Indah menyimpan sejumlah cerita, selain penyanderaan ada juga kisah horor.
Dari rangkuman Okezone, kawasan tersebut pernah membuat geger pada awal-awal era 2000-an, yakni adanya rumah hantu. Beredar kabar burung ada seorang penjual nasi goreng yang hilang setelah dipanggil oleh pembeli dari salah satu rumah di Jalan Raya Pondok Indah tersebut. Semenjak dipanggil pembeli, konon tukang nasi goreng tersebut tidak pernah keluar. Padahal rumah dalam kondisi tidak terurus itu diketahui tidak berpenghuni. Selain penjual nasi goreng, rumah itu juga diisukan sebagai sarang hantu kuntilanak. Entah dari mana isu horor itu, gerobak nasi goreng yang ditinggalkan pun tidak terbukti.
(Foto: kampoengdjasa.files.wordpress.com)
Isu tersebut dengan cepat merebak. Warga pun berbondong-bondong mendatangi rumah hingga menimbulkan kemacetan total selama berhari-hari. Ada banyak versi cerita berbau mistis di sana.
Saking hebohnya, bahkan hantu rumah Pondok Indah sempat mewarnai media massa hingga diangkat ke layar lebar dengan judul ‘Rumah Angker Pondok Indah’ pada 2013 yang disutradarai Guntur Soeharjanto dan ‘Rumah Pondok Indah’ pada 2006 yang disutradarai Rudy Soedjarwo.
Isu lain berhembus, bahwa rumah tersebut terkait sengketa tanah. Sehingga salah satu kubu berupaya menjatuhkan harga. Rumah itu pun dibiarkan tak terurus oleh pemiliknya, hingga akhirnya dirubuhkan.
Dagelan Gus Dur
Mantan Presiden Gus Dur pernah mengomentari soal hantu Pondok Indah. Kala itu Gus Dur tengah menggelar konferensi pers, yang panjang dan serius, seorang wartawan tak kuasa menahan "kebekuan."
Wartawan tersebut pun menyeletuk, menanyakan masalah di luar materi jumpa pers siang itu. Isu hangat yang jadi perbincangan warga Ibu Kota yaitu hantu penunggu rumah mewah di Jalan Pondok Indah.
Entah serius atau tidak, atau mungkin dia pikir Gus Dur berkompeten dalam hal perhantuan dan makhluk gaib dan sebagainya, sang wartawan pun bertanya memecah keseriusan.
"Gus, rumah kosong yang di Pondok Indah yang katanya banyak hantunya, gimana Gus?" tanya wartawan itu membuat peserta jumpa pers lainnya tersentak.
Wartawan lain mungkin berpikir, kok bisa-bisanya tanya begituan kepada Gus Dur. Tapi namanya Gus Dur, yang mungkin memiliki moto ‘Kalau ditanya harus jawab’, ia mengomentari hal itu dengan santai. "Sorry, saya belum pernah ketemu hantunya," jawab Gus Dur ditimpali tawa semua wartawan berderai-derai.
Ternyata, layaknya wartawan profesional, sang penanya tak mau kalah, ia mencecar Gus Dur lagi, "Apa perlu Gus Dur mengirim tim khusus untuk mengecek kebenaran adanya hantu itu?" Sambil terkekeh, Gus Dur menjawab dengan tangkas, "Kalau mau, Anda boleh jadi ketua timnya. Kayak gitu kok diurusin, lho."