UKRAINA - Jaksa internasional yang menyelidiki jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di kawasan timur Ukraina akan merilis hasil investigasi mereka hari ini. Meski demikian, tim tidak akan menyampaikan secara detil nama orang yang bertanggung jawab atas insiden pada 2014 tersebut.
Sebuah misil dari darat ditembakkan dan mengenai pesawat Malaysia Airlines MH17 dengan rute penerbangan Amsterdam ke Kuala Lumpur. Aksi itu menewaskan semua penumpang di dalam pesawat. Dari 298 orang, kebanyakan adalah warga negara Belanda.
Saat insiden terjadi, separatis pro-Rusia sedang berperang dengan tentara Pemerintah Rusia di kawasan itu. Pesawat Malaysia Airlines MH 17 berjenis Boeing 777 tersebut terbelah dua di udara sehingga puing-puingnya berserakan hingga beberapa kilometer di kawasan yang dikuasai pemberontak.
Dikutip dari Reuters, Rabu (28/9/2016) jaksa dari Belanda, Australia, Belgia, Malaysia dan Ukraina menyatakan akan merilis rincian lokasi penembakan dan tipe misil BUK yang digunakan dalam serangan terhadap Malaysia Airlines MH 17 tersebut. Fakta ini membawa mereka selangkah lebih dekat untuk mengungkap individu yang bertanggung jawab atas insiden memilukan tersebut.
Meski demikian, laporan tersebut tidak akan menyebutkan siapa pelaku penembakan misil itu. Para jaksa pun harus menggelar penyelidikan lebih lanjut untuk menggunakan bukti baru dalam persidangan di masa mendatang.
Silene Fredriksz adalah satu di antara ratusan orang yang berduka karena jatuhnya Malaysia Airlines MH 17. Anak Fredriksz, Bryce menumpang pesawat nahas tersebut bersama kekasihnya Daisy. Fredriksz mengharapkan para penyelidik untuk menyatakan bahwa misil itu ditembakkan dari kota yang dikuasai pemberontak, Snizhne. Ia juga mendesak penyelidik untuk mengungkapkan fakta, apakah itu misil Rusia atau Ukraina.
"Ini adalah langkah penting. Sebagai keluarga, kami tidak sabar. Kami ingin tahu apa yang terjadi, bagaimana itu terjadi dan mengapa. Kami ingin semua yang bertanggung jawab mendapat hukuman setimpal," ujar Fredriksz.
Separatis pro-Rusia berdiri di atas puing Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di kawasan konflik Ukraina-Rusia. (Foto: Reuters)
Jika penyelidikan mengonfirmasi teori itu, yang juga didukung oleh bukti fotografi dan pernyataan para saksi, maka bukti baru bisa mengubah pernyataan Rusia bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 tersebut ditembak jatuh tentara Ukraina. Pada saat kejadian, daerah yang dikuasai Ukraina berjarak sekira enam kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat.
Penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 memberi pengaruh signifikan bagi Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam memberikan sanksi kepada Rusia dalam konflik Ukraina. Tekanan Timur-Barat sendiri meningkat pada level yang tidak pernah terjadi sejak Perang Dingin berakhir pada 1990.
Pemerintah Ukraina dan Barat, seperti dilaporkan oleh intelijen, menyalahkan pemberontak pro-Rusia atas insiden tersebut. Rusia sendiri selalu menyalahkan keterlibatan langsung mereka dalam konflik Ukraina dan menolak bertanggung jawab atas jatuhnya Malaysia Airlines MH17.
Puing Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di kawasan konflik Ukraina-Rusia. (Foto: Reuters)
Tahun lalu, Dewan Keamanan Belanda melalui sebuah investigasi sipil terkait insiden ini menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh misil BUK dari kawasan timur Ukraina. Jaksa Belanda, Fred Westerbeke, yang mengepalai tim penyelidik menyatakan, daftar orang berkepentingan dalam kasus ini amat panjang. Mereka juga menganalisa puing-puing pesawat dan balistik yang ditemukan di lokasi.
Jaksa juga mengindikasikan tuntutan apa yang akan diberikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian tersebut. Para jaksa sendiri telah mencari bantuan hukum dari Rusia sejak Oktober 2014. Ketika itu, otoritas Rusia telah memberikan berbagai informasi, tetapi tidak menjawab semua pertanyaan.