Kapolri Beberkan Kronologi Ricuh Demo 411 di Hadapan Komisi III DPR

Antara, Jurnalis
Senin 05 Desember 2016 13:25 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
Share :

Menurut dia, dalam peristiwa itu Polri melakukan pembelaan dengan menurunkan water cannon dan gas air mata. Mantan Kapolda Metro itu menjelaskan, peristiwa kericuhan terjadi sekitar 45 menit dan dirinya meminta aparat Kepolisian menghentikan tembakan gas air mata dan menyeru kepada para pedemo untuk mundur.

"Namun yang terjadi para demonstran mundur setelah ditembak gas air mata, lalu Polri hentikan tembakan gas air mata tetapi mereka maju untuk serang dengan batu dan ditembak dengan gas air mata lagi. Jadi maju mundur maju mundur," kata Tito.

Anggota Polri yang berada di garis terdepan dan belakang kata Tito, tidak dilengkapi senjata api dan peluru tajam, melainkan hanya tongkat, tameng dan baju antihuru-hara. Tito menjelaskan, dalam aksi pada 4 November 2016, diterjunkan sekira 23 ribu pasukan gabungan Polri-TNI untuk mengamankan wilayah Istana Negara dan sekitarnya.

"Setelah aksi di Istana, massa bergeser ke DPR, kemudian saya bersyukur massa yang bergeser ini tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan," ujarnya.

Menurutnya, ada 6 ribu personel Polri-TNI yang bersiaga di DPR dan melalui dialog yang difasilitasi Ketua MPR dan anggota Komisi III DPR, aspirasi demonstran didengar. Sekira pukul 04.00 WIB hingga 07.00 WIB, massa mulai meninggalkan Gedung Parlemen dan dirinya menghubungi Menteri Perhubungan untuk meminta disediakan kendaraan yang menjadi permintaan demonstran sehingga disediakanlah 25 unit bus bagi demonstran.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya