HISTORIPEDIA: Jepang Porak-porandakan Pearl Harbor

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Rabu 07 Desember 2016 17:05 WIB
Serangan Jepang di Pearl Harbor, Amerika Serikat. (Foto: Reuters)
Share :

PADA hari ini, 7 Desember 1941, sebuah pesawat pengebom Jepang, dengan simbol matahari terbit berwarna merah di sayapnya, muncul di angkasa Pulau Oahu, Hawai. Kehadirannya diikuti 360 pesawat tempur Jepang lainnya. Mereka terbang rendah, sambil melancarkan serangan mematikan di pelabuhan milik Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbor. Serangan mendadak tersebut membuat kapal perang AS, US Pasific Fleet terpojok. Negara adi daya itu pun tak kuasa menghindari perang dunia II.

Sebelumnya, negosiasi Jepang-AS secara diplomatik dihentikan tanpa mencapai kesepakatan. Presiden Franklin D. Roosevelt dan penasihatnya tahu jika hal tersebut berisiko membuat Jepang melancarkan serangan ke AS. Namun, tampaknya Pemerintah AS tidak membuat langkah antisipasi untuk meningkatkan keamanan Pearl Harbor, salah satu pangkalan laut penting bagi Amerika.

Jepang membombardir Pearl Harbor pada Minggu pagi, saat para personel militer telah diizinkan mengikuti kegiatan ibadah pada pukul 07.02 waktu setempat. Sebelumnya radar telah menangkap sinyal sekelompok besar pesawat tengah terbang dari utara menuju Pearl Harbor. Namun, ketika itu Militer AS mengira jika pesawat-pesawat tersebut adalah penerbangan B-17 angkatan udara AS.

Mereka menyadari tanda bahaya setelah alarm berbunyi, tapi semua sudah terlambat. Jepang telah menjatuhkan serangan mematikannya dan menghancurkan Pearl Harbor.

Persenjataan AS saat itu tak sempat digunakan. Lima dari delapan kapal perang rusak dan tiga di antaranya hancur. Tujuh kapal lainnya tenggelam dan rusak berat, dan lebih dari 200 pesawat hancur. Korban tewas mencapai 2.400 jiwa dan 1.200 lainnya terluka. Meskipun demikian, mereka yang hidup tetap melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Imbasnya, Jepang kehilangan 30 pesawat, lima kapal selam dan kurang dari 100 orang tewas. Beruntung bagi Amerika, sebagian besar tentara mereka tengah melakukan latihan perang di lautan. Enam bulan kemudian kapal induk raksasa AS tersebut melakukan pembalasan dendam pada Jepang di pertempuran Midway dan berhasil menang telak dari angkatan laut kekaisaran Jepang.

Sehari setelah Pearl Harbor dibom, Presiden Roosevelt tampil dalam sidang Kongres gabungan menyatakan perang AS dan Jepang.

"Kemarin, 7 Desember 1941, adalah hari di saat Amerika Serikat dihina, dengan sengaja diserang oleh angkatan laut dan udara pasukan Kekaisaran Jepang," ujar Roosevelt.

Setelah pidatonya, Roosevelt meminta Kongres untuk mengakui dan memberi persetujuan perang terhadap Jepang. Perolehan suara saat itu di Senat adalah 82 banding 0 untuk persetujuan perang. Sedangkan dari DPR, 388 suara banding satu. Perwakilan dari Montana, Jeannette Rankin yang sebelumnya menyetujui perang dunia I, menjadi satu-satunya anggota DPR yang menolak Perang Dunia II.

Tiga hari kemudian, Jerman dan Italia menyatakan perang melawan Amerika Serikat. Usaha Amerika untuk menggaet sekutu berlangsung selama empat tahun dengan bayaran 400 ribu nyawa warganya. (rav)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya