"Playing The Victim, mencitrakan diri sebagai korban seperti tahun 2003 lalu. Pencitraan, bahwa yang bersangkutan merasa dizolimi," nilainya.
Menurut Sigit hal itu ketika dahulu memang dinilai efektif sehingga mengantarkannya sebagai orang nomor satu di Indonesia. Namun, dewasa ini, dinilai sudah tidak efektif lagi melakukan strategi tersebut.
"Dulu efektif karena yang dilawan penguasa, tapi sekarang tidak kareba rakyat melihatnya sebagai elit/penguasa," ujar Sigit.
(Qur'anul Hidayat)