WASHINGTON DC – Kejaksaan Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah mendakwa dua anggota dinas intelijen Rusia dan dua peretas yang diduga terlibat kejahatan cybercrime. Mereka dituding melakukan sejumlah peretasan untuk mencuri 500 juta akun Yahoo milik netizen .
Sebagaimana dikutip dari Telegraph, Kamis (16/3/2017) pihak Departemen Kehakiman AS mengatakan, para anggota FSB (dinas intelijen Rusia) melakukan peretasan yang khusus menargetkan akun surat elektronik milik pejabat Rusia dan AS, jurnalis Rusia, serta para staf di perusahaan finansial dan bisnis lainnya.
Peretasan tersebut terjadi pada 2014 dan diduga menjadi pencurian data terbesar di sepanjang sejarah. Dilaporkan, dengan meretas akun Yahoo, mereka mendapatkan akses aktivitas para netizen di Flickr, Tumblr dan berbagai aplikasi Yahoo lainnya.
Sayangnya dakwaan ini terhalang dengan tidak adanya perjanjian ekstradisi AS dan Rusia. Namun, para pejabat AS mengatakan kepada Washington Post bahwa mereka akan mengambil langkah lain terkait dakwaan ini yang disinyalir akan berbentuk saksi yang dijatuhkan ke Negeri Beruang Merah.
(Emirald Julio)